Minggu, 10 April 2016

Siapa yang ada di tulisanmu itu?

Boleh aku bertanya?
Siapa?
Siapa yang telah mengajarimu ‘cinta’ itu?
Kepada siapa tulisan itu kau tujukan?
Adakah ‘sosok’ yang sangat berarti bagimu?
Siapa?

Jika aku boleh memberi saran, maka berhentilah mencari.
Mencari yang sebenarnya telah kau temukan, mencari yang lain sedangkan yang terbaik telah menunggumu di seberang sana.
Jangan mengabaikan dia, jika dia telah berhasil mengajarimu tentang cinta, maka sebenarnya dia memiliki cinta yang lebih dalam dari yang dia ajarkan.

Buka pikiranmu.
Jangan berpura-pura tidak peka akan keadaan, jangan berpura-pura buta jika kau telah melihat hati siapa yang kau pilih. Karena sesungguhnya, ada hati yang terpuruk ketika kau pergi meninggalkan, ada hati yang tergores sedih ketika ia sudah lama tak merasakan kepeduliaan, ada hati yang cemas karena menunggu ketidakpastian kabar, ada hati yang mati ketika kau memutuskan untuk lepas.

Hal yang harus kau tahu, wanita mana yang tidak ingin lelakinya bahagia? Wanita mana yang ingin membuang cinta lelakinya dengan sia-sia? Wanita mana yang tidak sanggup melakukan apapun demi lelakinya dengan mengatasnamakan cinta?
Wanita memang keras kepala, tetapi wanita yang keras kepala tidak akan mungkin menyianyiakan cintanya begitu saja.


Maka mulailah awal baru, ajak dia bahagia bersamamu. Bangkitkanlah dia. Bukankah kau sendiri yang bilang kalau gengsi itu tidak baik?:)