Senin, 19 Januari 2015

Sebuah Pesan yang Tak Tahu Kapan akan Sampai

Aku merindukan
merindukan duduk berdampingan denganmu
merindukan suara khas dari mulut itu
merindukan canda tawa kita
merindukan keberadaanmu disampingku

bercerita, bersenda gurau melepaskan beban satu sama lain
aku rindu saat itu.
entah bagaimana denganmu, apakah kau juga ?

Hai! Apakabar ?
lama tak berjumpa, mungkin aku sudah lupa bagaimana rasanya hal yang kukatakan tadi.
rasanya kita kemarin bertemu bukan?
itu semua tak cukup membalaskan rasa rinduku padamu

kalo tak salah kuingat, kita kemarin membicarakan 'kita'
kita yang dulu berbeda dengan kita yang sekarang, bukan ?
kalo boleh aku jujur, aku ingin kembali kepada kita yang dulu.
kita yang sebagaimana harusnya terjadi, kita y7ang dulu sama-sama memiliki satu prinsip.

boleh dibilang, aku sangat senang apa yang terjadi kemarin.
tapi malu rasanya ketika bayangan yang aku harapkan tak seindah kenyataan.
tidak bisakah kita kembali?
tidak bisakah kita melanjutkan cerita indah kita yang sempat tertunda ?
tidak adakah keinginanmu untuk mewujudkan apa yang aku harapkan ?
oh maaf, mungkin aku terdengar memaksamu.
tapi sungguh, yang aku inginkan sekarang adalah bersamamu.
menjadi milikmu lagi, dan kita berusaha menghapus kesalahan masa lalu agar tidak terulang lagi dimasa depan.

kembalilah, kumohon.
aku masih menyayangimu